Hampir Rampung | Terminal Multipurpose Kuala Tanjung Beroperasi Maret 2018

OBROLANBISNIS.com – Mega Proyek pembangunan Terminal Multipurpose di Pelabuhan Kuala Tanjung milik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 yang akan menjadi perhubungan internasional di kawasan barat Indonesia sudah mencapai 94% untuk sisi laut dan 74,5 persen untuk sisi darat.

Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan akan menjadi pelabuhan terbesar dan merupakan pintu masuk Pulau Sumatera.

Bacaan Lainnya

Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya akan memiliki kapasitas hingga mencapai 20 juta TEUs yang dikembangkan secara bertahap hingga tahun 2023.

Tahap I merupakan Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung disiapkan dengan memiliki kapasitas 500 ribu TEUs yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal yang merupakan anak usaha gabungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya dengan komposisi penyertaan saham Pelindo 1 sebesar 55%, PT Pembangunan Perumahan 25%, dan PT Waskita Karya sebesar 20%.

Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap II yaitu Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018), tahap III Pengembangan Dedicated/Hub Port(2017-2019), dan Tahap IV pengembangan kawasan industri terintegrasi (2021-2023).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, selama ini barang-barang yang ada di seluruh Indonesia tidak terkoordinasi dengan baik sehingga yang menjadi hub adalah negara-negara tetangga.

“Pelabuhan Kuala Tanjung ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi transhipment dan fungsi sebagai port untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sehingga hub yang kita bangun lokasinya ideal berada di ujung Selat Malaka,” ujar Budi.

Budi menambahkan, untuk mendukung beroperasinya Pelabuhan Kuala Tanjung, akan dilengkapi dengan infrastruktur transportasi penunjang dan terintegrasi seperti jalan tol dan kereta api.

“Proyek pengembangan ini perlu didukung oleh semua pihak untuk mengkampanyekan bahwa kita memiliki Kuala Tanjung yang menjadi transhipment port,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana menerangkan bahwa Terminal Multipurpose Kuala Tanjung akan mulai beroperasi pada Maret 2018.

“Kami merancang konsep pelabuhan dan industri yang akan dikembangkan di Kuala Tanjung bisa terintegrasi secara langsung yang dibuat berstandar internasional,” terangnya.

Dengan begitu, Bambang menambahkan diharapkan dapat menurunkan biaya logistik serta berpeluang untuk menciptakan skala ekonomi. “Sehingga dengan adanya Pelabuhan Kuala Tanjung mampu meningkatkan kinerja logistik dan daya saing Indonesia sehingga bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” tambahnya. [rel/OB]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *