OBROLANBISNIS.com – Warung Kopi (Warkop) Mendoan yang berlokasi di Komplek Perumahan Taman Setia Budi Indah, mencuri perhatian penikmat makanan tradisional olahan tempe.
Dari nama pemilihan warungnya saja sudah jelas bahwa makanan andalan adalah tempe. Yang disajikan tidak sembarang tempe. Pasalnya, tempe yang disuguhkan seukuran kerta HVS atau lima kali lipat ukuran tempe pada umumnya.
Berawal dari bisnis kecil-kecilan, sejak masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi motivasi bagi Goldha Maulla Hildayani (20) mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara (USU) untuk bisa mandiri sekaligus membuka lapangan pekerjaan.
Dia pun melirik bisnis kuliner dengan khas menggelorakan sifat kopi Indonesia. Tidak hanya sekedar kopi saja, namun Tempe Mendoan juga menjadi menu andalan Goldha disamping kue tradisional yang lazimnya hadir sebagai takjil menu berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Ditemui disela-sela gerai Kopi Mendoan (the Komend), di Komplek Tasbih, Medan menyebutkan, bisnis tersebut dirintis sejak dua tahun terakhir bersama sepupunya. “Sebenarnya sejak SMP sudah mulai bisnis jualan pulsa. Kecil-kecil gitu sih. Terus SMA juga jualan kue. Terus pas waktu kuliah mikir, tidak ada yang dihasilkan lagi. Akhirnya, jadilah. Dan sekalian pengen mandiri. Pengen punya pengalaman selain bekerja. Bekerja itu baik. Tapi menciptakan lapangan pekerjaaan itu lebih baik,” ujar pengelola The Komend Café, yang akrab disapa Goldha ini.
Selama dua tahun membangun bisnis, Goldha mengaku persaingan bisnis kopi shop semakin ketatnya. Apalagi konsep yang ditawarkan dari usahanya juga tidak terlalu modern dan ngehits untuk kalangan anak muda. Meski begitu, dia tetap optimis, bisnis yang digelutinya tersebut akan mendapatkan porsi tersendiri dihati konsumen.
Sebab sambungnya, Kopmend menyediakan menu yang berbeda dengan kopi shop lainnya. Sebab setiap pemesan kopi mendapatkan filosofi kopi. Apalagi sambungnya, dengan menu andalannya, Tempe Mendoan. Salah satu kuliner khas Banyumas, Jawa Tengah.
“Yang spesial dengan tempe mendoan, belum ada di kota Medan. Ini khasnya di Banyumas, Jawa tengah. Jadi mungkin jika ada pendatang dari Jawa, atau yang pernah merantau ke jawa dan pernah makan tempe mendoan. Kemudian rindu dengan rasa itu, bisa menikmati disini,” ujarnya.
Jadi tempe mendoan itu, jelasnya, memiliki tekstur yang lebih besar, tipis kemudian digoreng dengan balutan tepung. Selain tempe mendoan, juga ada pilihan lainnya pizza mendoan.
Goldha menjelaskan, tempe mendoan terbuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dengan jamur baik bernama Rhizopus oligosporus. Tempe merupakan sumber protein nabati yang mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi.
Kemudian antibiotika dan antioksidan di dalamnya dipercaya dapat menyembuhkan infeksi serta mencegah penyakit degeneratif. Tempe juga memiliki khasiat menurunkan risiko serangan Jantung, menangkal radikal bebas, mencegah anemia & osteoporosis. Mencegah diare dan kolera, tinggi akan serat, mengatasi Keracunan.
“Kita lebih pada menciptakan suasana nyaman saja. Kopi, yang bisa difoto,” ujar mahasiswa Kimia FMIFA yang memiliki mimpi kedepan akan mempunya sebuah laboratorium.
Tidak hanya itu, The Kopmend juga di Kota Medan memiliki mimpi bisa membuka lebih banyak cabang lagi. Meski memiliki sejumlah manfaat kesehatan, namun saat ini tempe mendoan belum banyak diketahui masyarakat. [rel/OB1]