Industri Anti Aging Berkembang Pesat di Sumut

OBROLANBISNIS.com – Industri anti aging estetika berkembang sangat pesat, bahkan setiap hari rata-rata ada 1.000 orang Sumatera Utara (Sumut) yang ke luar negeri untuk urusan kecantikan itu.

Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik, dan Regeneratif Indonesia (Perdaweri) Sumatera Utara (Sumut) diharapkan mampu menangkap dan mengembangkan peluang bisnis yang besar dari tren industri anti-aging estetika yang meningkat saat ini.

Bacaan Lainnya

”Industri Anti Aging dan Estetika di Sumut harus dipercaya dengan meningkatkan kualitas serta layanan yang prima,” ucap Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi saat membuka Sumatera Congress of Anti Aging and Aesthetic Medicine (SCAM) 2018, di JW Marriot Hotel Medan, (31/3/2018).

Kata Erry, kepedulian masyarakat terhadap perawatan diri dan upaya-upaya untuk mencegah penuaan dini kian meningkat. Hal ini, dibuktikan dengan banyaknya orang yang rela mengeluarkan uang yang banyak ke luar negeri demi memperoleh layanan tersebut.

“Di Sumut saja, untuk satu hari bisa mencapai 1.000 orang yang mengunjungi Malaysia, Singapura, dan Thailand untuk medical treatment. Banyak diantaranya menyangkut masalah anti-aging estetika dan wellness,” ujarnya.

Jika pelayanan anti-aging estetika di Sumut ditingkatkan kualitasnya, menurut Erry, maka orang-orang di daerah ini tidak perlu ke luar negeri untuk memperoleh layanan tersebut.

Erry pun berharap, acara SCAM 2018 ini menjadi kesempatan bagi para dokter spesialis anti-aging yang hadir dari berbagai daerah di Indonesia untuk saling berbagi ilmu dan wawasan di bidang anti-aging estetik.

Pemprovsu bersedia memberikan dukungan-dukungan yang dibutuhkan untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan kemudahan perkembangan industri anti-aging estetik di daerah ini.

Dalam kesempatan itu, Presiden Perdaweri Pusat Prof DR Dr A Razak Thaha menyampaikan, dari data yang diperoleh dari Kantor Staf Presiden (KSP), devisa negara yang lari ke luar negeri untuk anti-aging estetik mencapai Rp 15 triliun. Sedangkan menurut pusat data dunia, jumlah uang yang beredar dalam industri anti-aging estetik mencapai hingga US$ 1 triliun.

“Jadi, SCAM 2018 ini adalah salah satu upaya kita Perdaweri, khususnya Perdaweri Sumut, untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga medis di bidang anti-aging,” kata Razak.

Razak berharap, dengan semakin baiknya kualitas pelayanan anti-aging di Indonesia, semakin sedikit pula orang-orang yang menghabiskan uang di luar negeri untuk mendapatkan layanan anti-aging tersebut. [rel/OB1]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *