OBROLANBISNIS.com – Menjaga kesehatan kulit merupakan syarat penting agar kulit menjadi sehat dan cantik. Sebagai organ terluas tubuh, kulit memiliki fungsi penting untuk memberikan perlindungan fisik, imunologik, ekskresi, pengindera, pengaturan suhu tubuh, pembentukan Vitamin D dan kosmetis.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan kulit termasuk di dalamnya kesehatan kulit wajah harus dilakukan secara tepat, sesuai dengan kondisi kulit masing-masing.
Kemajuan di bidang kedokteran khususnya Bidang Kulit dan Kelamin terus melakukan berbagai inovasi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit termasuk didalamnya perawatan kulit wajah. Perawatan kulit wajah tersebut utamanya dilakukan melalui upaya peremajaan kulit modern dan inovatif.
Bamed Skin Care, yang merupakan salah satu layanan unggulan Bamed Healthcare, kini hadir di Medan. Bamed Skin Care Medan merupakan layanan spesialistik di bidang kesehatan kulit ke-5 setelah sebelumnya melayani masyarakat Jakarta.
Chief Medical and Ancillary Service Officer Bamed Healthcare, dr Adhimukti T Sampurna SpKK FINSDV mengatakan, layanan Bamed Skincare mengedepankan pada layanan medis yang mutakhir didukung oleh kecermatan pemeriksaan keseluruhan oleh tenaga ahli dengan keahlian yang tinggi. Konsultasi awal dilakukan oleh tenaga medis, bukan oleh beautician yang bertujuan untuk mendapatkan diagnosa lanjutan yang valid oleh para spesialis kulit dan kelamin.
“Kami berkomitmen untuk melayani pasien dari segala dekade usia. Melalui pendekatan yang bersifat multi-approach dan personalized, SDM yang kompeten serta ketersediaan teknologi terdepan, Bamed Skincare berupaya memberikan Iayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat,” sebut Direktur Marketing Bamed Skin Care, dr Ratu Abigail Audity BMedSc MSi dalam Press Conference ‘A Healthy Definition of Beautiful Skin’, Kamis (14/2/2019).
dr Riri Arisanty Safrin Lubis MKed(DV) SpDV dari Bamed Skin Care Medan menambahkan, jerawat, komedo, flek hitam, kulit kusam, kulit kering, kerutan adalah beberapa ke|uhan yang kerap muncul akibat adanya gangguan pada kesehatan kulit wajah. Paparan sinar ultra violet, pertambahan usia, polusi udara serta gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan asupan gizi yang kurang seimbang merupakan faktor-faktor penyebab munculnya gangguan pada kulit terutama pada kulit wajah.
“Ada dua proses utama penuaan kulit, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Penuaan intrinsik disebabkan faktor keturunan (genetika) dan dihasilkan dari perjalanan waktu. Hal ini tidak dapat dihindari dan tidak dapat dikontrol. Sedangkan penuaan ekstrinsik disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, seperti merorok, penggunaan alkohol berlebihan, asupan gizi yang tidak seimbang dan paparan sinar matahari,” tambahnya.
Lebih lanjut dr Riri menjelaskan, manfaat utama dari perawatan peremajaan kulit adalah mengembalikan keadaan kulit menjadi Iebih sehat yaitu warna kulit yang Iebih merata serta meningkatkan kembali kelembaban dan elastisitas kulit. Untuk mempertahankan hasil perawatan maka diperlukan penggunaan tabir surya untuk menghindari paparan sinar UV yang dapat menambah laju penuaan kulit. Penggunaan krim pagi dan malam akan terlihat efektif apabila dikerjakan berbarengan dengan perawatan kulit yang rutin dikerjakan setiap bulan di klinik mengikuti regenerasi kulit yang normal 28 – 10 hari.
Untuk mendapatkan hasil perawatan yang terbaik, Bamed Skin Care memiliki Iayanan CRT atau Combine Rejuvenation Treatment yang merupakan kombinasi beberapa tindakan medis dengan teknologi terdepan yang bertujuan menjawab berbagai masalah estetika dalam perawatan wajah.
“Perawatan kulit khususnya untuk peremajaan kulit sangat bergantung dari jenis kulit, usia dan masalah yang dihadapi masing-masing individu. Jerawat dan parut jerawat, pigmentasi pada kulit, penuaan kulit dan kulit sensitif adalah beberapa masalah kulit yang dapat ditangani oleh CRT,” ujar dr Juliyanti Tarigan MKed(DV), SpDV.
Kombinasi treatment yang dimaksud meliputi berbagai chemical peel, microdermabrasi, Laser CO2 Fractional, Intense Pulsed Light (IPL), radiofrekuensi (RF), Hyperbaric O2 serum infusion, dan terapi lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pasien. CRT muncul karena demand dari pasien yang sibuk, ingin perawatan sehari-hari yang lebih ringkas, ingin hasil lebih cepat,” tambah dr Juliyanti.
Perawatan peremajaan kulit modern berkembang sangat pesat diantaranya melalui Chemical Peeling, Intense Pulsed Light (IPL), Radio Frequency serta Botulium Toxin atau lebih dikenal dengan Botox.
“Botox sendiri bekerja dengan cara memblok sinyal persarafan pada otot yang disuntikkan, sehingga otot secara temporer akan menjadi lemah, otot yang lemah membuat kerutan menjadi berkurang bahkan hilang. Area paling banyak dilakukan penyuntikan Botox antara lain dahi, pinggir mata serta area pipi,” ujar dr Nita Andrini MKed(DV), SpDV.
Selain Botox, sebutnya, treatment Iain yang juga disuntikkan pada kulit, yaitu Filler. “Berbeda dengan Botox, filler bekerja dengan mengisi daerah bermasalah dengan menyuntikkan suatu zat di bawah permukaan kulit untuk mengiai volume dan membantu merangsang pertumbuhan kolagen, sehingga membuat wajah Iebih berisi dan terasa kencang,” ucapnya.
Baik Botox maupun filler keduanya mempunyai keterbatasan yaitu bersifat temporer, sehingga dibutuhkan pengulangan untuk mempertahankan efek peremajaannya. Untuk Botox dapat bertahan antara 3-4 bulan, sedangkan untuk filler efeknya dapat dirasakan antara 6 – 18 bulan.
Untuk beberapa kasus permasalahan kulit medis maupun kosmetis memerlukan tindakan invasif, seperti bedah kulit. “Tujuan bedah kulit yaitu untuk mengobati penyakit atau gangguan kesehatan kulit dan untuk memperbaiki tampilan jaringan kulit dengan berbagai metode pembedahan”, ujar dr Remenda Siregar SpKK.
“Prosedur bedah kulit dapat dilakukan kepada mereka yang menderita gangguan atau penyakit kulit tertentu, diantaranya penyakit tumor jinak dan ganas pada kulit dan mukosa, varises, keloid, infeksi virus, gangguan pigmentasi (flek), kulit kendur, kendur, bekas jerawat, bau badan (Bromhidrosis), kebotakan rambut, perawatan Iuka borok”, tambah dr Remenda. ***
[rel/OB1]