Hipertensi Dapat Dicegah Secara Dini Dengan OMRON

OBROLANBISNIS.com – Bicara soal kematian pastinya semua orang akan takut mendengarkannya. Bahkan, kalau bisa dihindari untuk membahas yang namanya kematian.

Kematian diartikan sebagai akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen. Tak terkecuali bagi manusia.

Bacaan Lainnya

Kematian itu bisa datangnya secara alami, seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan.

Kematian secara alami pada umumnya disebabkan oleh penyakit. Data Departemen Kesehatan RI mencatat 10 penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia adalah Jantung Koroner; Tuberkolosis (TBC); Diabetes Mellitus (Kencing Manis); Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi; Stroke; Kanker; Penyakit Paru Kronis; Diare; Infeksi Saluran Pernafasan/Pneumonia; dan HIV/AIDS.

Penyakit Hipertensi masih tercatat sebagai penyebab kesakitan (morbidity) dan kematian (mortality) terbanyak dunia. Sementara, di Indonesia, jumlah orang dengan hipertensi terus meningkat. Bahkan, kini penyakit hipertensi telah menyerang generasi milenial yang berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2018 menyatakan, prevalensi hipertensi adalah 34,1% dari populasi usia dewasa.

Dapat disimpulkan bahwa Hipertensi dapat menyerang siapa saja. Baik muda, dewasa dan pada usia lanjut. Dan berdasarkan Riset Organisasi Kesehatan Dunia (2015) menyatakan, bahwa 1 dari 4 pria dan 1 dari 5 wanita di seluruh dunia berisiko mengidap hipertensi.

Faktor risiko vaskular hipertensi disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, jarang berolahraga, candu minuman beralkohol dan rokok, serta obesitas. Tercatat bahwa penyakit ini menjadi penyebab utama gagal ginjal yang memaksa pasien harus menjalani cuci darah.

Berdasarkan riset InaSH, 63% penderita hipertensi mengkonsumsi obat antihipertensi tanpa pemantauan. Ini berarti, dari 100 orang, 30 orang memiliki hipertensi. Dari 30 orang tersebut, 6 tidak pernah minum obat dan 19 orang minum obat tidak terkontrol. Hanya 5 orang yang terkontrol. Ini menunjukkan, sebagian besar penderita hipertensi tidak melakukan cek tekanan darah secara teratur dan mandiri di rumahnya.

Hipertensi termasuk dalam penyakit katastropik yang berkontribusi terhadap tingginya pengeluaran untuk biaya rumah sakit, dokter dan obat-obatan, yang meningkat setiap tahun di Indonesia. BPJS Kesehatan mencatat bahwa pada 2014-2018 dana yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 78,3 triliun.

Penyakit hipertensi dapat dicegah secara dini. Dengan melakukan pengecekan atau pemeriksaan tekanan darah ke rumah sakit atau secara sendiri melalui alat pemantauan tekanan darah (BP) di rumah.

Pengecekan tekanan darah secara rutin di rumah sakit dipastikan akan menambah cost (pembiayaan) kehidupan. Selain itu, juga akan menyita waktu yang cukup lama bagi penderitanya.

Kini, pengecekan tekanan darah dapat dilakukan kapan dan di mana saja dengan menggunakan alat pemantauan BP. Salah satu alat pemantauan tekanan darah yang terpercaya adalah OMRON.

OMRON menyediakan alat berteknologi canggih yang dapat digunakan untuk pemantauan tekanan darah di rumah sebagai intervensi utama yang mengurangi risiko terhadap hipertensi.

Menurut dr Tunggul D Situmorang SpPD-KGH, dengan pengukuran akurat dari monitor tekanan darah yang divalidasi, pengguna dapat menerima saran yang tepat dari dokter mengenai pengobatan dan rekomendasi paling efektif dalam meningkatkan gaya hidup mereka.

Morning hypertension dinilai lebih baik melalui HBPM (pemantauan Tekanan Darah di Rumah) daripada pengukuran di klinik. HBPM secara teratur dapat melacak tekanan darah selama periode puncak dan membantu mengidentifikasi hipertensi sejak dini. “Dengan OMRON, membantu pasien dan anggota keluarga secara proaktif mengetahui kondisi tekanan darah mereka,” kata Ketua Umum InaSH (Indonesian Society of Hypertension).

Para dokter di Indonesian Society of Hypertension (InaSH) yang sebagian besar sudah berpraktik lebih dari 10 tahun, merekomendasikan HBPM. Tiga alasan utamanya adalah dapat mengevaluasi kesuksesan terapi, mengevaluasi variasi tekanan darah dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien.

Sementara dr Yuda Turana SpS(K), Anggota Dewan Pembina dan Badan Pengawas InaSH memberikan tips dan teknik yang tepat saat pengukuran tekanan darah di rumah, yakni:

  • Duduk dengan tenang dengan penyangga punggung, telapak kaki rata di lantai selama 5 menit sebelum pengukuran.
  • Lengan atas harus terbuka.
  • Saat pengukuran, lengan dengan manset harus ditopang pada permukaan keras setinggi jantung.
  • Menghindari kafein, merokok, dan olahraga setidaknya 30 menit sebelum pengukuran dilakukan.
  • Posisi manset harus pas.

OMRON Healthcare Indonesia (OHS-ID) berkomitmen mengatasi tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia. Dengan menyediakan alat pemantauan tekanan darah (BP) canggih yang dapat digunakan orang untuk pemantauan tekanan darah di rumah sebagai intervensi utama yang mengurangi risiko terhadap hipertensi. Selain itu, mendukung kesadaran dan upaya pendidikan untuk Pemantauan Tekanan Darah Rumah / HBPM dalam mengendalikan hipertensi.

Omron Indonesia dalam mengedukasi HBPM menggandeng sejumlah mitra dan organisasi lokal. Seperti telah bekerjasama dengan InaSH untuk mendukung kampanye pendidikan tentang hipertensi, termasuk May Measurement Month pada 2017 dan 2018 serta kampanye HBPM.

Sejak 2017, OMRON telah secara aktif melakukan OMRON Academy bekerjasama dengan InaSH dalam mendidik profesional kesehatan tentang manajemen hipertensi dan pentingnya HBPM.

Yoshiaki Nishiyabu, Managing Director, OMRON Healthcare Indonesia mengatakan, hadirnya produk BPM OMRON untuk memudahkan akses ke HBPM lebih mudah, akurat dan terjangkau.

Perangkat BPM OMRON menawarkan harga yang sesuai untuk akurasi, kemudahan penggunaan dan sistem perekaman data yang komprehensif. “Ini sebabnya memonitor tekanan darah dengan OMRON dapat membawa keyakinan bahwa Anda akan mendapatkan hasil yang andal,” ujarnya.

Yoshiaki Nishiyabu memaparkan, perangkat BPM OMRON telah diuji secara ketat dan divalidasi untuk akurasi klinis, dari European Society of Hypertension (ESH), British Hypertension Society (BHS), Association for the Advancement of Medical Instrumentation, dan telah menerima rekomendasi dabl (dabl Educational Trust).

OMRON berharap orang dengan hipertensi berkurang, berkat teknologi dan produk canggih. OMRON yakin generasi selanjutnya bisa bebas dari serangan jantung dan stroke melalui peningkatan gaya hidup sehat, seperti olahraga, makanan bergizi, mengurangi kebiasaan buruk, mengurangi stres, dan memantau tekanan darah di rumah secara teratur. ***

penulis: haslan m tambunan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan