Markas KopiTAO Ditanami Eucalyptus

OBROLANBISNIS.com – Markas KopiTAO, tempat berkumpul para jurnalis, fotografer dan aktivis, menjadi sasaran penanaman bibit eucalyptus oleh UKM Jurnalis Bina Mandiri.

Markas KopiTAO menjadi pilihan yang cocok ditanami pohon ‘obat’ penangkal virus coro, karena suasana alam terbuka dan jauh dari kebisingan kota.

Perwakilan pengurus UKM Jurnalis Bina Mandiri, Mei Leandha menyerahkan bibit dan hand sanitizer kepada Fadli Syahputra, jurnalis medanheadlines.com dan editor di medantoday.com.

Bibit langsung ditanam di halaman yang juga ditumbuhi pohon jati putih, sementara hand sanitizer diletakkan di setiap meja.

Fadli mengaku, senang karena kawan-kawan UKM Jurnalis Bina Mandiri berkenan mampir, memberikan hand sanitizer dan menanam pohon eucalyptus.

INFO BISNIS

Bacaan Lainnya

Dirinya atasnama KopiTAO mendukung upaya pelestarian alam, peningkatan ekonomi dan mendukung upaya pencegahan dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Memproduksi sendiri, menyiapkan lokasi dan bahan baku, kita menunjukkan kemandirian. Pastinya akan banyak pihak yang mendukung dan ingin bekerja sama, apalagi kita jurnalis semua di sini,” kata Fadli.

Sekretaris UKM Jurnalis Bina Mandiri, Harizal mengatakan, ada beberapa titik penanaman dan penyerahan hand sanitizer dan bibit. Setelah dari KopiTAO, tim yang sudah dibagi akan menuju Desa Tanjung di kawasan Galang, Kabupaten Deliserdang.

Di sini akan ditanam 30 batang bibit dan 30 hand sanitizer. Terakhir ke kawasan Kampung Kubur, Kota Medan.

“Perkembangan terbaru, Camat Medan Marelan Yunus bersedia menyediakan lahan satu hektar lebih. Sebenarnya ada tiga hektar, tapi kita berpikir satu hektar dulu untuk tahap pertama akan kita tanami 150 batang eucalyptus. Di lahan itu juga akan menjadi lokasi penyulingan minyak atsiri, jadi semacam bengkel kerjalah,” kata Harizal.

INFO BISNIS

Kerjasama lain adalah dengan Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Husni, agar bisa menanami Taman Cadika dengan eucalyptus.

“Daun kering yang jatuh kita kumpulkan, nanti di tempatnya Yunus diproduksi menjadi minyak. Pembicaraannya sudah ada, tinggal menentukan waktu survei,” pungkasnya.

Penanaman dan pembagian hand sanitizer didukung penuh oleh PT Toba Pulp Lestari (PT TPL). Perusahaan bubur kertas ini menanam eucalyptus di konsesinya sebagai bahan baku utama.

Peneliti pusat kajian Iptek USU Muhammad Taufik mengatakan, penelitian minyak atsiri dari pohon eucalyptus sudah lama mereka lakukan.

Mulai akar, batang, daun hingga gulma yang hidup di sekitar tanaman. Ada sekitar 17 senyawa bermanfaat yang terkandung di dalamnya, salah satunya digunakan untuk pembuatan hand sanitizer yaitu eucalyptol. Hand sanitizer ini sudah diproduksi secara terbatas dan resmi diluncurkan.

“Produk ini aman digunakan, seluruh bahannya diambil dari proses ekstraksi bahan baku yang alami,” kata Taufik.

INFO BISNIS

Ketua Pusat Kajian Iptek USU, Prof Zul Alfian menambahkan, di tahap awal mereka memproduksi lima liter hand sanitizer dalam seminggu. Setelah izin edar, produksi dan hak paten dimiliki, produksi akan ditingkatkan.

“Kalau sekarang, hand sanitizer ini kita produksi untuk kalangan internal dulu saja,” kata Zul.

Manager Socap PT TPL, Simon H Sidabukke mengatakan, pihaknya dan USU belum menentukan harga jual produk. Menurutnya, terpenting
dari kerja sama ini adalah membantu masyarakat mengantisipasi pandemi Covid-19.

“Kalau nanti memang terbukti bermanfaat, kami gandeng UKM Jurnalis Bina Mandiri produksi dan distribusinya,” ujar Simon. ***

[rel/OB1]

#eucalyptus #jurnalis #infobisnis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *