9 Kesalahan Investasi Reksadana

  • Whatsapp

9 Kesalahan Investasi Reksadana | OBROLANBISNIS.com — Berinvestasi di reksadana kini sudah menjadi pilihan banyak investor pemula. Sebab, seiring perkembangan zaman, kian marak berbagai platform daring yang menawarkan nilai minimum investasi yang rendah dan menjanjikan keuntungan yang wah.

Bacaan Lainnya

 

Selain itu, investor pemula pun tak memerlukan pengetahuan dahsyat mengenai pasar modal untuk melakukannya. Sehingga, bisa dibilang bahwa investasi reksadana adalah pilihan yang aman.

Meski begitu, bukan berarti kamu bisa melakukan kesalahan nihil dalam berinvestasi reksadana. Tentu saja, ada rambu-rambu yang perlu dihindari agar kamu tidak tekor berinvestasi di sana.



Nah, berikut adalah sembilan kesalahan berinvestasi reksadana yang perlu kamu hindari demi mendulang cuan yang maksimal!

1. Tidak Menentukan Tujuan Berinvestasi:
Kamu tentu saja harus menetapkan tujuan finansial kamu dalam berinvestasi reksadana. Misalnya, apakah kamu membutuhkan uang sesegera mungkin? Atau justru untuk menunjang hari tua kamu? Menetapkan tujuan tersebut akan membantu kamu memilih produk reksadana yang tepat. Sebagai contoh, jika kamu berencana untuk menggunakan imbal hasil reksadana untuk menopang masa setelah pensiun, maka lebih baik kamu berinvestasi di reksadana berpendapatan tetap.

2. Tidak Melakukan Riset Terkait Reksadana Sebelum Berinvestasi:
Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan itu nampaknya juga berlaku dalam investasi reksadana. Sebab, jika kamu langsung nyemplung berinvestasi tanpa bekal mumpuni, nantinya kamu akan kesulitan mengukur risiko produk reksadana yang kamu pilih. Makanya, kamu perlu mencari tahu tentang jenis reksadana yang kamu pilih, ukuran asetnya, rasio bebannya, tren nilai imbal hasilnya, dan lain-lain.


 

INFO BISNIS 

3. Terlalu Panik dengan Fluktuasi Nilai Jangka Pendek:
Banyak investor di luar sana yang langsung keringat dingin melihat anjloknya indeks harga saham atau obligasi. Tapi, di dalam berinvestasi reksadana, kamu sejatinya tak perlu bersikap demikian. Kamu harus paham bahwa berinvestasi di reksadana artinya mengumpulkan kekayaan dalam jangka panjang. Sehingga, kamu tidak perlu khawatir dengan koreksi di pasar modal yang terjadi di jangka pendek. Bahkan, kamu seharusnya menahan diri untuk tidak terus memantau tren pasar modal agar kamu konsisten berinvestasi reksadana. Kalau iman kamu tidak kuat, kesempatan kamu dapat cuan juga bakal terlewat!

4. Tidak Punya Pola Pikir Jangka Panjang:
Terdapat dua macam investor di dalam lingkup investasi reksadana.
Tipe pertama adalah mereka yang menempatkan dananya di reksadana menginginkan kekayaan di jangka panjang. Sementara itu, tipe kedua adalah mereka yang tidak sabar dan memutuskan keluar dari investasi reksadana karena dianggap tak memberikan keuntungan dengan cepat, bosan, atau mungkin mengalami kerugian jangka pendek. Kembali lagi, kamu perlu paham bahwa reksadana adalah wadah investasi jangka panjang, sehingga kamu tidak boleh memiliki pola pikir seperti tipe investor kedua tersebut.

5. Menunggu Waktu yang Tepat Untuk Berinvestasi:
Pasti terdapat banyak orang yang menjawab “Nanti aja, deh!” ketika ditanya ihwal “Kapan mau memulai investasi reksadana?”. Nah, sebenarnya, setiap waktu adalah saat yang tepat untuk berinvestasi reksadana! Kalau kamu menunggu waktu yang “tepat”, artinya tujuan kamu bukanlah berinvestasi, namun bermotif transaksional belaka.



6. Tidak Punya Dana Darurat:
Investasi reksadana memang menggiurkan di jangka panjang. Saking menjanjikannya, banyak kasus di mana investor menguras tabungannya sekaligus untuk berinvestasi reksadana. Hal tersebut tentu tidak disarankan, Sobat Cuan. Sebab, artinya kamu nanti tidak akan memiliki dana darurat, misalnya untuk biaya kesehatan atau biaya tak terduga lainnya. Tetap harus hati-hati dan realistis ketika berinvestasi, ya!

7. Tidak Menyesuaikan Nilai Investasi dengan Kenaikan Penghasilan:
Banyak sekali investor yang tidak menambah setoran reksadananya meski penghasilannya bertambah. Namun, kondisi tersebut sebaiknya dihindari. Sebab, nantinya imbal hasil kamu tak akan maksimal di jangka panjang. Perlu diingat bahwa kamu perlu menaikkan setoran reksadana kamu setiap tahun. Kalau bisa, tingkat kenaikannya harus lebih besar dari inflasi. Tips ini cukup krusial lantaran banyak investor reksadana yang buntung gara-gara tak sadar hal ini.

8. Tidak Mendiversifikasi Jenis Reksadana:
Sobat Cuan pasti pernah mendengar istilah “Don’t put your eggs in one basket”, kan? Hal ini pun berlaku di investasi reksadana. Diversifikasi adalah kunci demi mendapat keuntungan yang mantap dari reksadana. Sebab, setiap jenis reksadana memiliki aset dasar tersendiri, di mana pergerakan nilainya pun tidak berbarengan satu sama lain. Untuk permulaan, cobalah untuk mendiversifikasikan asetmu ke dua atau tiga jenis reksadana. Kemudian, tentukan mana yang paling bikin kamu nyaman.



INFO BISNIS

9. Tidak Memantau Kinerja Reksadana Kamu Secara Periodik:
Kamu tentu tidak boleh malas mengecek kinerja reksadana kamu dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setahun sekali.
Mengapa pengawasan ini penting? Karena kinerja ini diperlukan sebagai bahan evaluasi dan menentukan langkah investasi kamu ke depan.
Berinvestasi di reksadana memang mudah. Tapi, bukan berarti kita mengesampingkan sikap disiplin dan konsisten ya, Sobat Cuan! ***


 

Google Translate

9 Mutual Fund Investment Mistakes | OBROLANBISNIS.com — Investing in mutual funds has now become the choice of many novice investors. Because, along with the times, there are more and more online platforms that offer a low minimum investment value and promise high profits.

In addition, novice investors do not need great knowledge of the capital market to do so. So, it can be said that mutual fund investment is a safe choice.

Even so, that doesn’t mean you can make zero mistakes in investing in mutual funds. Of course, there are signs that need to be avoided so that you don’t overstay your investment there.



Well, here are nine mutual fund investing mistakes that you need to avoid in order to gain maximum money!

1. Not Setting Investment Goals:
You of course have to set your financial goals in investing in mutual funds. For example, do you need money as soon as possible? Or is it to support your old age? Setting these goals will help you choose the right mutual fund product. For example, if you plan to use mutual fund returns to support your post-retirement period, then it’s better to invest in a fixed-income mutual fund.

2. Not Doing Research Related to Mutual Funds Before Investing:
Do not know, then do not love. This expression also seems to apply to mutual fund investments. Because, if you immediately jump into investing without qualified supplies, later you will find it difficult to measure the risk of the mutual fund product you choose. So, you need to find out about the type of mutual fund you choose, the size of the asset, the load ratio, the trend of the return value, and so on.



3. Too Panic with Short-Term Value Fluctuations:
Many investors out there are immediately cold sweat to see the fall in stock or bond price indexes. But, in investing in mutual funds, you don’t really need to be like that. You must understand that investing in mutual funds means accumulating wealth in the long term. So, you don’t have to worry about corrections in the capital market that occur in the short term. In fact, you should refrain from continuously monitoring capital market trends so that you are consistent in investing in mutual funds. If your faith is not strong, your chance to earn money will also be missed!

4. Not Having a Long Term Mindset:
There are two types of investors in the mutual fund investment sphere.
The first type are those who place their funds in mutual funds wanting wealth in the long term. Meanwhile, the second type are those who are impatient and decide to get out of mutual fund investments because they are considered not to provide profits quickly, are bored, or may experience short-term losses. Again, you need to understand that mutual funds are long-term investment containers, so you shouldn’t have a mindset like the second type of investor.

5. Waiting for the Right Time To Invest:
Surely there are many people who answer “Later, okay!” when asked about “When do you want to start investing in mutual funds?”. Well, actually, every time is the right time to invest in mutual funds! If you wait for the “right” time, it means that your goal is not investing, but having a transactional motive.



6. Don’t Have an Emergency Fund:
Mutual fund investment is lucrative in the long term. So promising, there are many cases where investors drain their savings at the same time to invest in mutual funds. This is certainly not recommended, Friend Cuan. Because, it means that you will not have an emergency fund, for example for health costs or other unexpected costs. Still have to be careful and realistic when investing, yes!

7. Not Adjusting Investment Value with Income Increase:
There are so many investors who do not increase their mutual fund deposits even though their income increases. However, this condition should be avoided. Because, your results will not be maximized in the long term. Keep in mind that you will need to increase your mutual fund deposit every year. If possible, the rate of increase should be greater than inflation. This tip is quite crucial because many mutual fund investors fail because they are not aware of this.

8. Not Diversifying Mutual Fund Types:
Buddy Cuan must have heard the term “Don’t put your eggs in one basket”, right? This also applies to mutual fund investments. Diversification is the key to getting steady profits from mutual funds. This is because each type of mutual fund has its own underlying asset, where the movement of its value does not coincide with each other. For starters, try to diversify your assets into two or three types of mutual funds. Then, decide which one makes you most comfortable.



9. Not Monitoring Your Mutual Fund Performance Periodically:
You certainly shouldn’t be lazy to check the performance of your mutual funds within a certain period of time, for example once a month or once a year.
Why is this oversight important? Because this performance is needed as an evaluation material and determines your investment steps forward.
Investing in mutual funds is easy. But, that doesn’t mean we put aside a disciplined and consistent attitude, mate Cuan! ***


 

[TradeBrains/RED]

#Investasi #ReksaDana #InfoBisnis

 

Referensi

Belajar Trading

Tentang Bitcoin

Reksadana

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.