Prediksi Pengamat: Ekonomi Indonesia Kembali ‘Sehat’ 5 Tahun ke Depan

Prediksi Pengamat: Ekonomi Indonesia Kembali ‘Sehat’ 5 Tahun ke Depan | OBROLANBISNIS.com — Ekonomi Indonesia terpuruk dihantam pandemi Covid-19. Dan, butuh waktu lima tahun agar kondisi ini normal kembali.

Bacaan Lainnya

 

Namun saat ini, menurut pengamat ekonomi Faisal Basri, pergerakan ekonomi Indonesia terkesan lamban.

“Ini tanda-tanda masih jauh kita dari pulih. Barangkali butuh 3 tahun paling cepat, mungkin 3 sampai 5 tahun kalau melihat situasi seperti ini,” katanya dalam webinar, Jumat, 16 Juli 2021.



Faisal menambahkan, kondisi ini bisa terjadi jika penanganan pandemi masih tidak terorganisir dengan baik. Di samping itu, perbankan di Tanah Air masih enggan menyalurkan kredit.

Di masa pandemi, dia menilai bank justru lebih banyak menempatkan dananya di surat utang milik negara, ketimbang menyalurkan kredit ke sektor-sektor produktif.

Hal ini tercermin dari porsi pembelian surat utang negara oleh perbankan pada Maret 2021 mencapai 37,9 persen. Sementara pada Maret 2020 lalu, porsi pembelian surat utang negara oleh perbankan hanya mencapai 26,9 persen.


INFO BISNIS

“Uangnya di bank digunakan untuk membeli SBN, bukannya disalurkan ke UMKM, sehingga sekarang pembeli terbanyak surat utang pemerintah itu adalah bank 38 persen,” jelas Faisal Basri.

Faisal menyampaikan juga menambahkan, bahwa selama ini pemerintah inkonsisten dalam penanganan Covid-19, terlihat dari kebijakan yang terus berubah-ubah.

“Kalau lihat situasi seperti ini lambat, bertele-tele penanganan pandeminya karena tidak terorganisir. Panglima perangnya ganti-ganti, pakai cara-cara preman dengan nantang-nantang nggak karuan,” tuturnya.


Memang, imbas Covid-19 kian meresahkan di negeri beribu pulau ini. Apalagi pemberlakukan PPKM yang menurut pemerintah dianggap mampu menurunkan peningkatan Covid-19. ***


Google Translate

 

Observer’s Prediction: Indonesia’s Economy Returns to ‘Healthy’ in the Next 5 Years | OBROLANBISNIS.com — The Indonesian economy has been hit hard by the Covid-19 pandemic. And, it took five years for this condition to return to normal.

But currently, according to economic observer Faisal Basri, Indonesia’s economic movement seems sluggish.

“These are signs that we are still far from recovering. Maybe it will take 3 years at the earliest, maybe 3 to 5 years if you see a situation like this,” he said in a webinar, Friday, July 16, 2021.


Faisal added, this condition can occur if the handling of the pandemic is still not well organized. In addition, banks in the country are still reluctant to extend credit.

During the pandemic, he considered banks to place more funds in state-owned debt securities, rather than channeling credit to productive sectors.

This is reflected in the portion of purchases of government bonds by banks in March 2021 reaching 37.9 percent. Meanwhile, in March 2020, the portion of purchases of government bonds by banks only reached 26.9 percent.



“The money in the bank is used to buy SBN, instead of being channeled to MSMEs, so now the most buyers of government bonds are 38 percent of the bank,” explained Faisal Basri.

Faisal also added that so far the government has been inconsistent in handling Covid-19, as can be seen from the policies that continue to change.

“If you look at a situation like this, it’s slow, the handling of the pandemic is long-winded because it’s not organized. The warlords are changing, using thugs’ methods with impeccable challenges,” he said.



Indeed, the impact of Covid-19 is increasingly troubling in this country of thousands of islands. Moreover, the implementation of PPKM which according to the government is considered capable of reducing the increase in Covid-19. ***


 

[bsn/RED] 

#Covid19 #Eknomi #InfoBisnis 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *