Bumi Resources Minerals: Kabupaten Dairi Mengandung Timah Hitam

Bumi Resources Minerals: Kabupaten Dairi Mengandung Timah Hitam

Bumi Resources Minerals: Kabupaten
Dairi Mengandung Timah Hitam
OBROLANBISNIS.com | PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana berinvestasi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Dipilih Kabupaten Dairi sebagai lokasi pengembangan bisnis pertambangan yang dikelola PT Bumi Resources Minerals.

Bumi Kabupaten Dairi Provinsi Sumut ternyata mengandung bahan mineral yang cukup berlimpah. Salah satunya jenis mineral yang akan ditambang BRMS adalah Timah Hitam.

Analisis dan pemetaan telah dilakukan PT Bumi Resources Minerals di Kabupaten Dari. Tinggal menunggu keluar izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

 

Bacaan Lainnya



“Saat ini, pembangunan masih 10 persen pengerjaannya. Diperkirakan dalam 2 tahun kedepan tambang timah hitam milik BRMS di Dairi akan beroperasi, setelah segala administrasi perizinan selesai,” ungkap Head of HSE dan Corporate Communication PT BRMS, Achmad Zulkarnaen kepada awak media, Senin, 27 September 2021, di Medan.

Izul, sapaan akrabnya mengaku, dalam pembangunan tambang timah hitam di Dairi ini masih terkendala AMDAL, sehingga belum bisa dioperasikan dengan maksimal.

“Pengajuan perijinan sedang d urus, walaupun sebenarnya tahun 2005 sudah keluar ijinnya, namun kita (BRMS) harus melakukan pengajuan pembaharuan, seperti portal masuk tambang diubah tempatnya, gudang bahan peledak dekat lokasi tambang dijauhkan, dengan adanya pertimbangan inilah kita lakukan pengajuan perubahan,” bebernya.

Menurutnya, untuk AMDAL sendiri juga sedang menunggu dari Komisi Penilai Pertambangan Kementerian LHK. Sebab, dalam pengurusan AMDAL kemungkinan dibutuhkan waktu yang lama, dan ini dibutuhkan kesabaran bagi perusahaan.

“Untuk luas lahan tambang di Dairi telah diajukan ke pemerintah.  Kita juga sedang menunggu dari Kemen LHK, yang diharapkan juga akan ijinnya segera selesai,” ujarnya.

 



Isu Pertambangan

Diucapkan Izul, dalam membangun pertambangan timah hitam di satu kawasan harus menghadapi beberapa rasional isu, seperti bahwa pertambangan timbulkan perampasan tanah-tanah rakyat, pelanggaran HAM
pencemaran, bencana alam, pemiskinan, demoralisasi (marak akan pelacuran), konflik horizontal maupun kesenjangan.

“Rasional isu ini bisa terjadi oleh kelompok/koalisi global, pesaing bisnis (baik yang di dalam maupun di luar negeri) dan calon investor, padahal kondisi saat ini kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan SDA, terjadi disinformasi, kelompok anti tambang telah mendapat simpati, citra pertambangan yang memang sudah terlanjur dirusak, isu LH, HAM, Demokrasi, dll selalu populer untuk diusung, dan semua ini memang sering terjadi dikawasan yang akan dibangun,” cetusnya.

Diharapkannya, dalam pembangunan pertambangan timah hitam di Dairi ini dapat menjadikan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, memberikan manfaat baik dalam lingkungan yang sehat juga perekonomian yang maju di Kabupaten Dairi. ***

 

Google Translate

 

Bumi Resources Minerals: Regency
Dairi Contains Lead
OBROLANBISNIS.com | PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) plans to invest in North Sumatra Province (Sumut). Dairi Regency was chosen as the location for the development of the mining business managed by PT Bumi Resources Minerals.

Bumi Dairi Regency, North Sumatra Province turns out to contain quite abundant mineral materials. One of the types of minerals that will be mined by BRMS is Tin.

The analysis and mapping has been carried out by PT Bumi Resources Minerals in Dari District. Just waiting for a permit from the Ministry of Environment and Forestry (LHK).

 


“Currently, the construction is still 10 percent of the work. It is estimated that in the next 2 years the BRMS lead mine in Dairi will operate, after all licensing administration is completed,” said Head of HSE and Corporate Communication of PT BRMS, Achmad Zulkarnaen to the media crew, Monday, 27 September 2021, in Medan.

Izul, as he is familiarly known, admitted that the development of the lead mine in Dairi was still hampered by the AMDAL, so it could not be operated optimally.

“The permit application is being processed, even though the permit was issued in 2005, but we (BRMS) have to apply for renewal, such as changing the location of the mine entrance portal, moving the explosives warehouse near the mine site away, with this consideration, we propose changes,” he explained.

According to him, the AMDAL itself is also waiting for the Mining Assessment Commission of the Ministry of LHK. This is because the management of the AMDAL may take a long time, and this requires patience for the company.

“For the mining area in Dairi, it has been submitted to the government. We are also waiting for the Ministry of Environment and Forestry, which is also expected to have the permit completed soon,” he said.

 

 

Mining Issues

Izul said, in developing lead mining in one area, one must face several rational issues, such as that mining causes the seizure of people’s lands, human rights violations, pollution, natural disasters, impoverishment, demoralization (rise of prostitution), horizontal conflict and inequality.

“Rationally, this issue can occur by global groups/coalitions, business competitors (both domestic and overseas) and potential investors, even though the current condition is the lack of public knowledge about natural resource management, disinformation occurs, anti-mining groups have received sympathy, mining, which has already been damaged, issues of the environment, human rights, democracy, etc. are always popular to be brought up, and all of this often happens in the area to be built,” he said.

It is hoped that the development of the lead mining in Dairi can create new jobs for the local community, provide benefits both in a healthy environment as well as a developed economy in Dairi Regency. ***

 



[OB1]

#Pertambangan
#Perizinan
#InfoBisnis

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *