Pelatihan Bisnis Berbasis Digital Bagi Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

Pelatihan Bisnis Berbasis Digital Bagi Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

Pelatihan Bisnis Berbasis Digital Bagi Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi | OBROLANBISNIS.com — Program Studi S1-Fisika Universitas Sumatera Utara (USU) bekerjasama dengan Forum Akademisi dan Praktisi Desa (FAPDes), melakukan Pelatihan Bisnis Berbasis Digital Bagi Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), Selasa, 22 Februari 2022.

Bertempat di Gedung Fisika, Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU, kegiatan tersebut berlangsung mulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Menurut Ketua Bidang Publikasi FAPDes, Mangasi Butarbutar SE MM kepada awak media, kegiatan ini menghadirkan dua Narasumber dari Forum Akademisi dan Praktisi Desa (FAPDes), yaitu Dr. Rini Indahwati, SE, Ak, M.Si, CA, CBV, CERA dan Dr. Ahmad Fauzi.

Kegiatan ini juga dihadiri Johaidin Saragih SSi MSi sebagai CEO KomStar, yaitu Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi yang memproduksi kompos.

Sebagai Calon Perusahaan Pemula, dengan mengetahui ilmu akuntansi akan sangat membantu dalam menjalankan bisnis.

 

Bacaan Lainnya
 

INFO BISNISCara Mendapatkan Penghasilan Tambahan yang Efektif di Era Digital

“Akuntansi berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi terkait kondisi keuangan perusahaan, karena pada umumnya setiap perusahaan berorientasi keuntungan. Melalui laporan laba-rugi, neraca dan catatan atas laporan keuangan, akan membantu calon-calon pengusaha muda untuk mengetahui kondisi perusahaan pemula yang akan dan sedang dijalankan. Laporan keuangan juga sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam menjalankan usaha juga dapat menunjukkan kinerja dari pemilik usaha,” ujarnya.

Di sesi kedua, materi pelatihan disampaikan oleh Dr. Ahmad Fauzi, dengan materi “Membangun Bisnis Kemasyarakatan Berbasis Teknologi dari Desa”. Dr Fauzi menceritakan tentang pengalamannya bersama petani-petani cabe di Desa Lubuk Cuik, Kabupaten Batubara.

“Petani cabai di Lubuk Cuik saat ini memiliki teknologi yang disebut dengan D’Ozone, yang dapat memperpanjang masa simpan cabai sehingga harga cabai di daerah tersebut dapat dikendalikan. Pada saat penen raya, cabai akan disimpan dahulu menunggu sampai harga kembali stabil. Hal ini sangat membantu para petani agar tidak mengalami kerugian pada saat cabai melimpah dikarenakan panen raya,” tegasnya.

Ketua Program Studi S1-Fisika, FMIPA USU, Dr. Tulus Ikhsan berharap, agar materi yang disampaikan oleh kedua Narasumber dapat memperkuat Calon Perusahaan Pemula dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, dan memberikan dampak kepada masyarakat luas, terutama masyarakat di pedesaan, karena pembangunan di desa juga merupakan cikal bakal pembangunan daerah dan nasional.

 

 

INFO BISNISBiar Lebih Paham, Simak Yuk! Ini Beda Judi dengan Trading Online

Mangasi Butarbutar menambahkan, kegiatan pelatihan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan calon perusahaan pemula berbasis teknologi untuk mampu menjalankan perusahaan pemula Komstar, sehingga dapat berjalan dengan baik.

Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi ini mendapatkan hibah dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Diharapkan dari perusahaan pemula ini akan muncul pengusaha-pengusaha muda yang akan berkontribusi pada pembangunan daerah maupun nasional,” pungkasnya. ***

 

google translate

 

Digital-Based Business Training for Prospective Technology-Based Startups | OBROLANBISNIS.com — The University of North Sumatra (USU) Physics Undergraduate Study Program in collaboration with the Village Academics and Practitioners Forum (FAPDes), conducts Digital-Based Business Training for Prospective Technology-Based Start-Up Companies (CPPBT), Tuesday, February 22, 2022.

Located at the Physics Building, Faculty of Mathematics & Natural Sciences (FMIPA) USU, the activity took place from 08.00 – 17.00 WIB.

According to the Head of Publication of FAPDes, Mangasi Butarbutar SE MM to the media crew, this activity presented two resource persons from the Village Academics and Practitioners Forum (FAPDes), namely Dr. Rini Indahwati, SE, Ak, M.Si, CA, CBV, CERA and Dr. Ahmad Fauzi.

This activity was also attended by Johaidin Saragih SSi MSi as CEO of KomStar, a Prospective Technology-Based Startup Company that produces compost.

As a prospective startup company, knowing accounting knowledge will be very helpful in running a business.

 

 

“Accounting serves as a tool to convey information related to the company’s financial condition, because in general every company is profit-oriented. Through profit and loss reports, balance sheets and notes to financial statements, it will help prospective young entrepreneurs to find out the condition of startup companies that will and are being developed. carried out. Financial reports are also a form of accountability in running a business, it can also show the performance of the business owner,” he said.

In the second session, the training materials were delivered by Dr. Ahmad Fauzi, with the material “Building a Technology-Based Community Business from the Village”. Dr Fauzi told about his experience with chili farmers in Lubuk Cuik Village, Batubara Regency.

“Chili farmers in Lubuk Cuik currently have a technology called D’Ozone, which can extend the shelf life of chilies so that chili prices in the area can be controlled. During harvest season, chili will be stored before waiting until prices stabilize. This really helps farmers so they don’t suffer losses when chilies are abundant due to the big harvest,” he said.

Head of the S1-Physics Study Program, FMIPA USU, Dr. Tulus Ikhsan hopes that the material presented by the two resource persons can strengthen prospective startup companies in carrying out their business activities, and have an impact on the wider community, especially people in rural areas, because development in villages is also the forerunner of regional and national development.

 

 

Mangasi Butarbutar SE.MM added that the training activity aims to prepare prospective technology-based startup companies to be able to run Komstar startup companies, so that they can run well.

The candidate for this Technology-Based Startup Company received a grant from the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia.

“It is hoped that from this startup company, young entrepreneurs will emerge who will contribute to regional and national development,” he concluded. ***

 



[rel/OB2]

#Pendidikan
#Bisnis
#InfoBisnis

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan