Menteri Lutfi Lanjutkan Negosiasi Perjanjian CEPA Indonesia – Peru

Menteri Lutfi Lanjutkan Negosiasi Perjanjian CEPA Indonesia - Peru

Menteri Lutfi Lanjutkan Negosiasi Perjanjian CEPA Indonesia – Peru
| OBROLANBISNIS.com — Indonesia mendukung penuh kelanjutan masa depan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) yang telah tertunda sejak 2017.

“Kedua negara masih memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan dalam hubungan perdagangan bilateral,” kata Mendag Lutfi saat melakukan Pertemuan Bilateral dengan Wakil Menteri Perdagangan Luar Negeri Peru Ana Cecilia Gervasi Díaz.

Pertemuan dilakukan di sela rangkaian pertemuan APEC 28th Minister Responsible For Trade (MRT) yang digelar pada21-22 Mei di Bangkok, Thailand.

“Perundingan Indonesia-Peru CEPA telah tertunda sejak 2017 karena isu-isu yang beredar dalam pendekatan yang digunakan untuk negosiasi. Namun, saya senang mendengar bahwa ada kemajuan yang signifikan pada masalah khusus ini,” ungkap Mendag Lutfi.

Mendag Lutfi akan segera menugaskan tim teknis untuk mulai berkomunikasi dan bekerjasama satu sama lain untuk melanjutkan negosiasi agar perundingan segara diluncurkan.

“Saya percaya kelanjutan negosiasi CEPA Indonesia-Peru akan membawa keuntungan bersama dan meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara,” imbuhnya.

Sementara Wakil Mendag Peru juga menyampaikan persetujuannya untuk melanjutkan negosiasi CEPA melalui pendekatan inkremental.

 

Bacaan Lainnya
 

INFO BISNIS5 Kiat Jitu Bakir Pasaman Wujudkan Transformasi Pupuk Indonesia

Menurutnya, Indonesia merupakan negara mitra penting bagi Peru. Untuk itu, dia berharap kedua negara dapat segera menyelesaikan kerangka kerja, agar perjanjian dapat segera diluncurkan.

Total perdagangan Indonesia-Peru pada periode Januari-Maret 2022 tercatat sebesar USD 99 juta atau meningkat 18,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 83,30 juta.

Pada 2021, total perdagangan Indonesia-Peru tercatat sebesar USD 402,70 juta atau meningkat 61,8 persen dibandingkan 2020 yang tercatat sebesar USD 248,82 juta.

Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan Peru pada 2021 sebesar USD 234,21 juta atau meningkat 142 persen dibandingkan tahun 2020. Produk ekspor utama Indonesia ke Peru di antaranya kendaraan bermotor, biodiesel, perangko tak terpakai, alas kaki dan serat benang. Sedagngkan impor Indonesia dari Peru diantaranya adalah biji kakao, pupuk, anggur, batu bara, dan seng tidak ditempa. ***

 

google translate

 

Minister Lutfi Continues Negotiations on CEPA Agreement Indonesia – Peru
| OBROLANBISNIS.com — Indonesia fully supports the continuation of the future negotiations for the Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), which has been pending since 2017.

“The two countries still have a lot of untapped potential in bilateral trade relations,” said Trade Minister Lutfi during a Bilateral Meeting with Peru’s Deputy Foreign Trade Minister Ana Cecilia Gervasi Díaz.

The meeting was held on the sidelines of the APEC 28th Minister Responsible For Trade (MRT) series of meetings which were held on May 21-22 in Bangkok, Thailand.

“The Indonesia-Peru CEPA negotiations have been delayed since 2017 due to outstanding issues in the approach used for negotiations. However, I am pleased to hear that there has been significant progress on this particular issue,” said Trade Minister Lutfi.

Trade Minister Lutfi will immediately assign a technical team to start communicating and cooperating with each other to continue negotiations so that the negotiations will be launched soon.

 

 

“I believe that the continuation of the Indonesia-Peru CEPA negotiations will bring mutual benefits and improve trade relations between the two countries,” he added.

Meanwhile, the Peruvian Deputy Minister of Trade also expressed his agreement to continue the CEPA negotiations through an incremental approach.

According to him, Indonesia is an important partner country for Peru. For this reason, he hopes that the two countries can immediately finalize the framework, so that the agreement can be launched soon.

Total trade between Indonesia and Peru in the January-March 2022 period was recorded at USD 99 million, an increase of 18.84 percent compared to the same period last year of USD 83.30 million.

In 2021, the total trade between Indonesia and Peru will be recorded at USD 402.70 million, an increase of 61.8 percent compared to 2020 which was recorded at USD 248.82 million.

Indonesia recorded a trade surplus with Peru in 2021 of USD 234.21 million, an increase of 142 percent compared to 2020. Indonesia’s main export products to Peru include motor vehicles, biodiesel, unused stamps, footwear and fiber yarn. Meanwhile, Indonesia’s imports from Peru include cocoa beans, fertilizers, wine, coal, and unwrought zinc. ***

 



[rel/OB2]

#Kemendag
#Kerjasama
#InfoBisnis

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *