Pengertian Pangkon yang Terdapat pada Aksara Jawa

Pengertian Pangkon yang Terdapat pada Aksara Jawa

Pengertian Pangkon yang Terdapat pada Aksara Jawa | OBROLANBISNIS.com — Ketika kamu mempelajari aksara Jawa, pastinya akan berkaitan langsung dengan pasangan.

Apalagi penulisan aksara Jawa selama ini memang akan semakin mudah dibaca jika memakai pasangan untuk menghidupkan susunan huruf didalamnya.

BISNIS HARI INI: PT Pupuk Indonesia Menjawab Kelangkaan Pupuk Subdisi | Inilah Penjelasan yang Perlu Diketahui Petani

Salah satu pasangan aksara Jawa yang sering kita jumpai adalah pangkon.

Pangkon sendiri merupakan paten atau aksara untuk mematikan huruf dalam tulisan Jawa.

Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai pangkon dalam aksara Jawa seperti yang dikutip dari situs www.tedieka.com:

Penjelasan Pasangan Pangkon dalam Aksara Jawa
Pasangan yang terdapat dalam aksara Jawa memang digunakan sebagai penutup kata dalam aksara.

Bukan dijadikan pengganti konsonan huruf dalam aksara Jawa, namun dipakai untuk menghidupkan kata yang ada didepannya.

Bacaan Lainnya

BISNIS HARI INI: Agus Susanto: Penyaluran Pupuk Subsidi Sesuai Aturan Berlaku

Beberapa jenis pasangan dalam aksara Jawa memang memiliki fungsi yang berbeda. Sedangkan pangkon sendiri bukan merupakan pasangan yang akan merusak pasangan aksara lain melainkan memperjelas makna dari setiap bunyi pada susunan aksara Jawa.

Pangkon tidak bisa digunakan pada awal kalimat dan ditengah kata, melainkan pasangan ini dipakai di akhir kata sebagai salah satu jenis pasangan yang mematikan huruf yang ada disetiap konsonan.

Tanda baca seperti kursi ini memang berada dibelakang aksara carakan.

Bisa dikatakan jika pangkon sendiri memiliki fungsi sebagai pemenggal yang mematikan huruf di akhir kata, misalnya dalam kata angon, dolan, dan macul.

Sandangan ini juga bisa digunakan untuk menggantikan tanda koma pada lingsa aksara jawa.

BISNIS HARI INI: Pertamina Patra Niaga Imbau Masyarakat Gunakan BBM dengan Bijak Saat Rayakan Nataru

Pangkon sendiri merupakan pasangan yang tidak boleh digunakan pada konsonan yang berakhiran –r, -ng, dan –h mengingat ketiga huruf mati ini sudah memiliki pasangan sendiri untuk membentuk sebuah kata.

Selain pemakaian pangkon, justru jenis pasangan aksara Jawa lain bisa digunakan untuk menunjukkan konsonan selanjutnya.

Itulah mengapa semua pasangan dalam sebuah kalimat aksara Jawa sangat berkaitan erat dari segi pemakaiannya.

Untuk memakai pasangan dalam penulisan aksara Jawa, harus menyesuaikan kaidah yang benar. Apalagi kaitannya dengan fungsi pasangan dan bunyi huruf yang akan dihasilkan ketika ada pasangan dalam setiap konsonan katanya.

BISNIS HARI INI: Nyaman Tanpa Kedinginan Dengan Samsung AC WindFree™ Lite

Berikut ini aturan dalam penggunaan pasangan:

#Kaidah penulisan pasangan harus sesuai ketatabahasaan yaitu dari kiri ke kanan dalam setiap kalimat pada aksara Jawa.

Pasangan bisa dikaitkan dengan sandangan swara seperti taling tarung, pepet, wulu dan suku.

Pasangan bisa digabungkan dengan sejumlah pasangan panyigeg seperti wulu, layar dan wignyan.
Pasangan dipakai sebagai penghilang huruf dalam susunan kata atau kalimat yang ada didalam susunan aksar jawa.

Satu aksara hanya diperbolehkan memakai satu pasangan, atau satu pasangan dalam aksara jawa hanya diperbolehkan ditempeli satu panjingan aksara saja.

Nah itulah penjelasan lengkap mengenai pasangan pangkon dalam aksara jawa. Semoga pemahaman ini akan semakin memudahkan kamu dalam translate aksara jawa dan tidak merusak makna dari setiap kata yang dituliskan. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.