Survey Manulife: 82% Responden Indonesia Nilai Perencanaan Masa Pensiun Sebagai Langkah Bijaksana

Survey Manulife: 82% Responden Indonesia Nilai Perencanaan Masa Pensiun Sebagai Langkah Bijaksana

Survey Manulife: 82% Responden Indonesia Nilai Perencanaan Masa Pensiun Sebagai Langkah Bijaksana | OBROLANBISNIS.com — Bagi sebagian besar responden Indonesia, perencanaan masa pensiun penting dan telah menjadi prioritas tujuan finansial agar mereka terlindung dari ketidakpastian di masa depan. Namun, hanya separuh responden yang memiliki rencana pensiun.

Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara optimisme mengenai kemapanan finansial dibandingkan dengan kebutuhan nyata untuk memiliki perencanaan finansial yang matang sejak dini.

REKOMENDASI: Danamon dan Manulife Luncurkan Proteksi Prima Investa Utama (PPIU)

Hal tersebut terungkap dalam survei terbaru Manulife. Dalam pembahasan mengenai Indonesia dari hasil Manulife Asia Care Survey 2023, 82% responden Indonesia menilai perencanaan masa pensiun sebagai langkah bijaksana.

Namun, hanya 54% responden yang memiliki perencanaan ini, sementara lebih dari tiga perempat responden masih mengandalkan simpanan dana tunai, dan hampir separuh mengandalkan warisan dan skema jaminan pensiun pemerintah.

Rata-rata responden Indonesia memperkirakan akan memasuki masa pensiun pada usia 58 tahun dan mulai mengalami gangguan kesehatan pada usia 63. Dengan kata lain, responden memperkirakan kesehatan yang prima hanya akan bertahan selama lima tahun pertama setelah pensiun.

Namun, hampir tiga perempat responden atau 74% memperkirakan akan dapat mencapai target nilai simpanan pensiunnya dalam waktu sepuluh tahun.

Terkait kondisi keuangan saat ini, 79% responden Indonesia juga bersikap lebih positif, dengan 80% responden memperkirakan peningkatan kondisi keuangan dalam 12 bulan ke depan.

Bacaan Lainnya

REKOMENDASIAkseleran: Hampir 5 Ribu UKM yang Sudah Peroleh Pinjaman Modal Usaha

Pandangan ini diperkuat oleh 63% responden yang memperkirakan pendapatannya akan meningkat tahun ini. Dalam perkiraan responden, kenaikan dapat mencapai rata-rata 30%. Hal ini menyumbang keyakinan 88% responden terhadap kemampuannya dalam mewujudkan tujuan keuangan.

Namun demikian, menarik untuk dicatat bahwa responden Indonesia memiliki minat terendah untuk memiliki dana guna membiayai kebutuhan kesehatan di masa depan dibandingkan semua negara lain di dalam survei. Dana pensiun (54%) dan dana darurat (49%) merupakan dua prioritas tujuan finansial, sejalan dengan negara-negara lain, namun dana kesehatan hanya dinyatakan oleh 19% responden, atau yang terendah di kawasan. Menyiapkan dana pendidikan (40%) menempati urutan prioritas yang jauh lebih tinggi, begitu pula dengan membeli rumah (25%).

“Keyakinan masyarakat Indonesia tentang kemampuannya mewujudkan tujuan finansial adalah hal yang positif, akan tetapi perlu didukung dengan perencanaan pensiun yang tepat. Prioritas mereka terhadap dana pendidikan dan rumah, jika tidak diimbangi dengan perhatian yang sama terhadap biaya kesehatan, sementara memenuhi tujuan keuangan jangka pendek, akan dapat dapat menimbulkan masalah di masa depan. Oleh kerena itu, Manulife berkomitmen membantu seluruh keluarga Indonesia menyiapkan masa depan mereka dengan memperkecil gap dana pensiun dan proteksi melalui solusi yang kami miliki,” ujar Ryan Charland, Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia.

REKOMENDASI: Manulife Indonesia dan Bank DBS Hadirkan MiWILL dengan Manfaat Perlindungan Seumur Hidup

Mengancam Dana Pensiun

Dalam target finansial individu, hampir dua pertiga responden atau 62% memandang inflasi sebagai ancaman terbesar, diikuti dengan perlambatan perekonomian yang disebutkan 59% responden.

Namun, sejalan dengan keyakinan responden akan pertumbuhan pendapatan tahun ini, hanya sepertiga atau 33% responden Indonesia yang memperkirakan penurunan pendapatan atau kehilangan pekerjaan sebagai penghambat terwujudnya target finansial.

Sementara itu, penurunan kondisi kesehatan dipandang sebagai hambatan tertinggi ketiga terhadap pencapaian target finansial (35%), tetapi hanya sepertiga responden atau 34% yang menyatakan kekhawatiran tentang kenaikan biaya kesehatan, angka yang terendah di kawasan.

Untuk mewujudkan target finansialnya, 78% responden Indonesia menyebutkan dana tunai dan simpanan bank sebagai instrumen keuangan utama, 45% menyebutkan warisan keluarga, dan 42% menyebutkan skema jaminan pensiun pemerintah.

“Masyarakat Indonesia perlu meminimalkan risiko yang mereka hadapi akibat inflasi dengan memilih instrumen investasi yang tepat dan melindungi diri dengan asuransi. Dana tunai masih sangat diandalkan, namun hal ini membuat masyarakat berisiko terdampak inflasi yang dapat mengurangi nilai uang yang mereka miliki,” kata Ryan.

REKOMENDASI: Penelitian Manulife: Masyarakat Indonesia Memilih Proteksi Kesehatan dan Perencanaan Keuangan

Survei menunjukkan, hampir tiga perempat responden atau 72% memiliki asuransi, instrumen yang amat penting bagi perencanaan pensiun yang efektif. Produk yang paling populer adalah asuransi rawat jalan (37%), jiwa (26%), dan kecelakaan (23%).

Sementara itu, 84% responden menyatakan berniat membeli produk asuransi dalam 12 bulan ke depan, meningkat dari 76% pada hasil survei sebelumnya tahun lalu. Produk yang paling diminati adalah asuransi rawat inap (27%) dan rawat jalan (31%).

Kekhawatiran Utama Terkait Kesehatan

Di samping perencanaan finansial, responden Indonesia menyadari pentingnya kesehatan untuk masa pensiun yang berkualitas. Mereka pun secara aktif berupaya memperbaiki kesehatan dan kesejahteraannya, terutama dengan lebih banyak berolahraga (67%), mengatur pola makan (65%), lebih ketat memantau kesehatan (50%), dan menambah frekuensi pemeriksaan kesehatan (49%).

Risiko finansial akibat gangguan kesehatan akan terasa dalam bentuk biaya pengobatan. Hampir separuh responden atau 44% menyebutkan biaya inilah yang paling dicemaskan terkait pengelolaan kesehatan.

Ada pula kekhawatiran lain, seperti kehilangan pendapatan atau pekerjaan karena sakit (34%) dan ketidakpastian terkait pihak yang merawat mereka jika terjadi sakit keras (17%).

“Merupakan hal yang baik bahwa Masyarakat Indonesia menyadari pentingnya asuransi dan nilai yang didapatkan dari perlindungan asuransi tersebut. Dalam hal biaya, biaya premi asuransi jauh lebih rendah dibandingkan biaya, misalnya, pengobatan penyakit kritis,” kata Ryan.

“Mereka yang belum mengetahui produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhannya dapat menghubungi penasihat keuangan profesional Manulife, sehingga dapat memberikan penjelasan tentang berbagai produk dan manfaat yang tersedia.” ***


google translate


Manulife Survey: 82% of Indonesian Respondents Value Retirement Planning as a Wise Step | OBROLANBISNIS.com — For the majority of Indonesian respondents, planning for retirement is important and has become a priority financial goal so that they are protected from future uncertainties. However, only half of the respondents have a retirement plan.

This shows that there is a gap between optimism about financial security compared to the real need to have mature financial planning from an early age.

This was revealed in Manulife’s latest survey. In discussing Indonesia from the results of the 2023 Manulife Asia Care Survey, 82% of Indonesian respondents considered planning for retirement as a wise step.

However, only 54% of respondents have this plan, while more than three-quarters of respondents still rely on cash savings, and almost half rely on inheritance and government pension schemes.

The average Indonesian respondent estimates that he will enter retirement at the age of 58 and will start experiencing health problems at the age of 63. In other words, respondents estimate that excellent health will only last for the first five years after retirement.

However, almost three-quarters of respondents or 74% estimate that they will be able to reach the target value of their retirement savings in time
ten years.

Regarding the current financial condition, 79% of Indonesian respondents are also more positive, with 80% of respondents predicting an improvement in their financial condition in the next 12 months.

This view is reinforced by 63% of respondents who expect their income to increase this year. According to respondents’ estimates, the increase can reach an average of 30%. This contributed to the confidence of 88% of respondents in their ability to achieve financial goals.

However, it is interesting to note that Indonesian respondents had the lowest interest in having funds to cover future health needs of all the other countries in the survey. Pension funds (54%) and emergency funds (49%) are the two priority financial goals, in line with other countries, but health funds are only stated by 19% of respondents, or the lowest in the region. Setting up education funds (40%) is a much higher priority, as is buying a house (25%).

“The Indonesian people’s belief in their ability to achieve financial goals is positive, but it needs to be supported with proper retirement planning. Their priority towards education and housing funds, if not balanced with equal attention to health costs, while meeting short-term financial goals, could create problems in the future. Therefore, Manulife is committed to helping all Indonesian families prepare for their future by narrowing the gap in pension funds and protection through our solutions,” said Ryan Charland, President Director & CEO of Manulife Indonesia.

Threatening Pension Funds

In terms of individual financial targets, almost two-thirds of respondents or 62% saw inflation as the biggest threat, followed by an economic slowdown which was stated by 59% respondent.

However, in line with respondents’ confidence in income growth this year, only a third or 33% of Indonesian respondents predicted a decrease in income or loss of a job as an obstacle to realizing financial targets.

Meanwhile, declining health conditions are seen as the third highest obstacle to achieving financial targets (35%), but only a third of respondents or 34% are expressed concern about rising healthcare costs, the lowest figure in the region.

To realize their financial targets, 78% of Indonesian respondents mentioned cash and bank deposits as the main financial instruments, 45% mentioned family inheritance, and 42% mentioned government pension schemes.

“Indonesian people need to minimize the risks they face due to inflation by choosing the right investment instruments and protecting themselves with insurance. Cash funds are still highly relied on, but this puts people at risk of being affected by inflation which can reduce the value of the money they have,” said Ryan.

The survey shows that almost three-quarters of respondents or 72% have insurance, a very important instrument for effective retirement planning. The most popular products were outpatient (37%), life (26%) and accident (23%) insurance.

Meanwhile, 84% of respondents said they intend to buy insurance products in the next 12 months, an increase from 76% in the results of the previous survey last year. The most popular products are inpatient insurance (27%) and outpatient insurance (31%).

Major Health Concerns

Apart from financial planning, Indonesian respondents are aware of the importance of health for a quality retirement. They also actively seek to improve their health and well-being, especially by exercising more (67%), adjusting their diet (65%), monitoring their health more strictly (50%), and increasing the frequency of health checks (49%).

The financial risk due to health problems will be felt in the form of medical expenses. Nearly half of the respondents or 44% said that this cost is the most worrying about health management.

There are also other concerns, such as loss of income or work due to illness (34%) and uncertainty regarding who will care for them in case of serious illness (17%).

“It is a good thing that the Indonesian people are aware of the importance of insurance and the value that is derived from this insurance protection. In terms of costs, the cost of insurance premiums is much lower than the cost of, for example, treating a critical illness,” said Ryan.

“Those who don’t know which insurance product best suits their needs can contact Manulife’s professional financial advisers, so they can provide an explanation about various products and benefits available.” ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *