Siap-siap Serok Mata Uang Kripto | OBROLANBISNIS.com — Ada kabar menggembirakan bagi investor mata uang Kripto. Dikabarkan baru-baru ini, harga mata uang Kripto akan segera membaik dalam pekan ini. Jadi, para investor Kripto siap siap untuk serok di harga terendahnya.
Namun, pembeli mata uang Kripto sebelum memutuskan berinvestasi, untuk lebih memahami perkembangan informasi koin kripto di pasar dunia. Yuk simak, informasi berikut ini:
Pergerakan Mata Uang Kripto
Dikabarkan bahwa mayoritas koin kripto berada di zona merah, baik secara harian maupun mingguan. Koreksi dan konsolidasi harga kripto hari ini didukung sentimen menjelang rapat penetapan suku bunga The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) pada 14 Juni mendatang.
CoinMarketCap mencatat pergerakan mata uang kripto pada Senin (5/6/2023) pukul 09.30 WIB. Bitcoin hari ini melemah 0,09% ke harga US$ 27.073,12 per koin atau setara dengan Rp 402 juta per koin (asumsi kurs Rp 14.861,95/US$). Dalam sepekan terakhir, Bitcoin melemah sebesar 3,83%.
Ethereum hari ini melemah 0,26% ke US$ 1.886,21 per koin atau setara dengan Rp28juta per koin, dalam sepekan terakhir juga terkoreksi 1,40%.
Sementara itu, Binance mengalami pelemahan harian sebesar 0,67%ke harga US$ 303,95 atau setaraRp4,5 juta per koin. Dalam sepekan, BNB berada di zona merah, turun 3,66%.
REKOMENDASI: Prediksi Analis Kripto: BTC Tembus IDR 15,3 Miliar Dalam Waktu 90 Hari
Sebulan terakhir, harga Bitcoin terus berada di rentang US$ 25-27 ribu. Beberapa kali sempat menembus harga psikologis di US$ 30 ribu, namun harus kembali terkoreksi akibat pasar khawatir akan ketidakpastian yang disebabkan kenaikan suku bunga.
Kenaikan suku bunga menyebabkan jumlah uang beredar mengalami penurunan, sehingga nilai mata uang fiat cenderung terasa lebih mahal. Sehingga, manajer investasi harus mengurangi bobot portofolio di aset berisiko dengan volatilitas tinggi seperti kripto.
Tidak hanya kripto, pasar keuangan AS, seperti saham dan obligasi juga bertanya-tanya.
Melansir CoinDesk, Mark Connors, manajer investasi 3iQ, menyatakan “Penerbitan utang baru Departemen Keuangan AS akan berdampak pada likuiditas dan dengan demikian harga pasar, aset digital mengambil tindakan sendiri.”
REKOMENDASI: Tahukah Para Trader Penyebab Naik Atau Turun Harga Kripto Secara Drastis Dalam Waktu Singkat?
“Jadi, sementara nasib pasar ekuitas dan utang US$500 triliun bergantung pada kemampuan bank sentral dan departemen keuangan untuk menyediakan likuiditas yang sangat dibutuhkan, pemimpin aset digital BTC dan ETH mengurus bisnis, dan pasar merespons – bahkan jika institusi dan regulator tidak,” lanjutnya.
Di sisi lain, Ethereum mampu melakukan penggabungan kripto di tengah peraturan AS yang menantang. ETH juga berhasil mewujudkan staking dan mewujudkan janji deflasi dengan membakar 250 ribu ETH.
Sentimen-sentimen tersebut merupakan isu yang terdengar negatif, namun hal tersebut merupakan aspek yang positif untuk kripto. Kenaikan plafon utang akan meningkatkan jumlah uang beredar kembali. Namun, risikonya adalah suku bunga The Fed akan semakin agresif dengan kembali menaikkannya.
Di tambah, kripto sebagai mata uang substitusi menjadikannya persoalan mata uang fiat merupakan peluang kripto untuk perlahan memperebutkan posisinya sebagai mata uang dominan. ***
google translate
Get ready to scoop up Cryptocurrency | OBROLANBISNIS.com — There is good news for Crypto currency investors. It was recently reported that the price of Crypto currency will soon improve this week. So, Crypto investors are ready to scoop at the lowest price.
However, Crypto currency buyers before deciding to invest, to better understand the development of crypto coin information on the world market. Let’s see, the following information:
Cryptocurrency Movements
It is reported that the majority of crypto coins are in the red zone, both daily and weekly. Today’s correction and consolidation of crypto prices is supported by sentiment ahead of the Federal Open Market Committee (FOMC) rate-setting meeting on June 14.
CoinMarketCap records the movement of cryptocurrencies on Monday (5/6/2023) at 09.30 WIB. Bitcoin today weakened 0.09% to a price of US$ 27,073.12 per coin or the equivalent of IDR 402 million per coin (assuming an exchange rate of IDR 14,861.95/US$). In the past week, Bitcoin weakened by 3.83%.
Ethereum today weakened 0.26% to US$ 1,886.21 per coin or the equivalent of Rp. 28 million per coin, in the past week it has also corrected 1.40%.
Meanwhile, Binance experienced a daily weakening of 0.67% to a price of US$ 303.95 or the equivalent of IDR 4.5 million per coin. In a week, BNB has been in the red, down 3.66%.
In the past month, Bitcoin prices have remained in the range of US$ 25-27 thousand. Several times it penetrated the psychological price of US$ 30 thousand, but it had to be corrected again due to the market worrying about the uncertainty caused by the increase in interest rates.
An increase in interest rates causes the money supply to decrease, so the value of fiat currency tends to feel more expensive. Thus, investment managers should reduce portfolio weight in risky assets with high volatility such as cryptocurrencies.
Not only crypto, US financial markets, such as stocks and bonds are also wondering.
Launching CoinDesk, Mark Connors, investment manager at 3iQ, stated “The US Treasury Department’s new debt issuance will impact liquidity and thus market prices, digital assets are taking matters into their own hands.”
“So while the fate of the US$500 trillion equity and debt markets hinges on the ability of central banks and finance departments to provide much-needed liquidity, digital asset leaders BTC and ETH take care of business, and markets respond – even if institutions and regulators don’t.”
On the other hand, Ethereum was able to carry out a crypto merger amid challenging US regulations. ETH also succeeded in staking and fulfilling the promise of deflation by burning 250 thousand ETH.
These sentiments are issues that sound negative, but they are positive aspects for crypto. An increase in the debt ceiling will increase the money supply again. However, the risk is that the Fed’s interest rate will be more aggressive by raising it again.
In addition, crypto as a substitute currency makes the issue of fiat currency an opportunity for crypto to slowly fight for its position as the dominant currency. ***
[cnb/OB3]
#Kripto
#Investor
#InfoBisnis
