Wawan Arjuna: Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi untuk Sumatera Utara

Wawan Arjuna: Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi untuk Sumatera Utara

Wawan Arjuna: Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi untuk Sumatera Utara | OBROLANBISNIS.com — Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton untuk tahun 2024. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari alokasi yang telah ditetapkan sebelumnya yakni 4,7 juta ton.

Senior Manajer Sumbagut PT Pupuk Indonesia, Wawan Arjuna mengatakan, dengan adanya penambahan alokasi pupuk subsidi tersebut, maka Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga mendapat tambahan alokasi.

REKOMENDASI: Manulife Resmikan Kantor Pemasaran Mandiri XO Network Medan

“Alokasi untuk Sumatera Utara tahun 2024, untuk pupuk subsidi jenis Urea dari 124.580 ton menjadi 212.943 ton. NPK dari 109.406 menjadi 233.888 dan NPK FK (Formula Khusus) dari 862 menjadi 5.979,” kata Wawan, dalam siaran persnya, Rabu, 8 Mei 2024,di Medan.

Dari jumlah tersebut, lanjut Wawan, realisasi yang sudah disalurkan Pupuk Indonesia ke petani di Sumut sampai dengan 30 April 2024, untuk Urea sebanyak 46.665 ton. NPK 36.791 dan realisasi NPK FK sebanyak 301 ton.

Sedangkan untuk stok pupuk subsidi yang tersedia di gudang produsen (Pupuk Indonesia) di Sumatera Utara per tanggal 8 Mei 2024 sebanyak 81.421 ton.

Stok ini 300% dari ketentuan yang di tetapkan. Dengan rincian, urea sebanyak 58.960 ton, NPK 21.895 ton dan NPK FK 566 ton,” rinci Wawan.

Bacaan Lainnya

Lakukan Sosialisasi

Terkait penambahan alokasi pupuk subsidi tahun 2024 di Sumut, menurut Wawan, pihaknya telah melakukan sosialiasi. Sosialisasi dilakukan ke seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, yang dimulai 30 April 2024.

Dalam sosialisasi itu, stakeholder yang diundang antara lain Dinas Ketahanan Pangan atau Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, pimpinan distributor dari masing-masing kabupaten. Kemudian, kios pengecer, perwakilan dari Pupuk Indonesia dan pihak Polri.

Sosialisasi penambahan alokasi pupuk subsidi yang telah dilakukan yakni di Kabupaten Deliserdang, Kota Medan, Kota Binjai, Tebingtinggi, Kabupaten Serdangbedagai. Selanjutnya di Kabupaten Toba dan Nias keseluruhan.

REKOMENDASI: Transformasi Logo Kutus Kutus dengan Aksara Bali dan Pengenalan Sanga Sanga

“Sosialisasi ini kita lakukan secara langsung atau offline. Namun, untuk kabupaten/kota yang belum, sosialisasi akan kita lakukan secara daring atau zoom pada 13 Mei 2024,” ujar Wawan.

Dikatakannya, sosialisasi tidak hanya terkait penambahan alokasi pupuk bersubsidi saja tetapi juga pembinaan tertib administrasi kios pengecer.

Hal ini juga menyusul telah diterbitkannya Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 249 Tahun 2024 dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2024. Tentang Perubahan atas Permentan Nomor 10 Tahun 2024.

Pada aturan baru ini, kata Wawan, Pemerintah memutuskan ada tiga jenis pupuk yang disubsidi yaitu Urea, NPK, dan Organik.

Khusus pupuk organik, pemanfaatannya diprioritaskan pada wilayah sentra komoditas padi di lahan sawah dengan kandungan C Organik kurang dari 2%.

“Pupuk Indonesia selaku BUMN penerima mandat, memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi siap menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani. Yaitu petani penerima yang telah terdaftar sebesar 9,55 juta ton di tahun 2024,” ucap Wawan. ***



google translate


Wawan Arjuna: Government Increases Allocation of Subsidized Fertilizer for North Sumatra | OBROLANBISNIS.com — The government has set a subsidized fertilizer allocation of 9.55 million tonnes for 2024. This amount has doubled from the previously determined allocation of 4.7 million tonnes.

PT Pupuk Indonesia’s Sumbagut Senior Manager, Wawan Arjuna, said that with the additional allocation of subsidized fertilizer, the Province of North Sumatra (Sumut) also received an additional allocation.

“The allocation for North Sumatra in 2024, for subsidized Urea fertilizer from 124,580 tonnes to 212,943 tonnes. NPK from 109,406 to 233,888 and NPK FK (Special Formula) from 862 to 5,979,” said Wawan, in a press release, Wednesday, May 8 2024 ,in Medan.

Of this amount, continued Wawan, the realization that Pupuk Indonesia has distributed to farmers in North Sumatra until April 30 2024, for Urea is 46,665 tons. NPK was 36,791 and FK’s NPK realization was 301 tons.

Meanwhile, the stock of subsidized fertilizer available in the producer warehouse (Pupuk Indonesia) in North Sumatra as of May 8 2024 was 81,421 tons.

This stock is 300% of the stipulated provisions. “In detail, urea was 58,960 tons, NPK 21,895 tons and NPK FK 566 tons,” explained Wawan.

Do Socialization

Regarding the additional allocation of subsidized fertilizer in 2024 in North Sumatra, according to Wawan, his party has carried out outreach. Socialization was carried out in all regencies/cities in North Sumatra, starting April 30 2024.

In this socialization, stakeholders invited included the Food Security Service or District/City Agriculture Service, distributor leaders from each district. Then, retail kiosks, representatives from Pupuk Indonesia and the National Police.

Socialization of additional subsidized fertilizer allocations has been carried out in Deliserdang Regency, Medan City, Binjai City, Tebingtinggi, Serdangbedagai Regency. Furthermore, in Toba and Nias Regencies as a whole.

“We will carry out this socialization directly or offline. However, for districts/cities that have not yet done so, we will carry out the socialization online or via Zoom on May 13 2024,” said Wawan.

He said that the socialization was not only related to increasing the allocation of subsidized fertilizer but also fostering orderly administration of retail kiosks.

This also follows the issuance of Decree of the Minister of Agriculture (Kepmentan) Number 249 of 2024 and Regulation of the Minister of Agriculture (Permentan) Number 01 of 2024. Concerning Amendments to Minister of Agriculture Regulation Number 10 of 2024.

In this new regulation, said Wawan, the Government has decided that there are three types of fertilizer to be subsidized, namely Urea, NPK and Organic.

Specifically for organic fertilizer, its use is prioritized in rice commodity center areas in rice fields with an Organic C content of less than 2%.

“Pupuk Indonesia, as the BUMN receiving the mandate, produces and distributes subsidized fertilizers and is ready to distribute subsidized fertilizers to farmers. “That is registered recipient farmers amounting to 9.55 million tons in 2024,” said Wawan. ***

[rel/OB3]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *