Budidaya Lebah Trigona Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Namorambe

Budidaya Lebah Trigona Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Namorambe

Budidaya Lebah Trigona Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Namorambe | OBROLANBISNIS.com — Masyarakat Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mendapat pelatihan budidaya lebah Trigona di Pancur Gading Hotel dan Resort, Desa Simeme, Kecamatan Namorambe, Selasa, 11 Juni 2024.

Dengan adanya pelatihan tersebut, Kecamatan Namorambe diharapkan menjadi sentra pengembangan sekaligus penghasil madu trigona di Deli Sedang.

REKOMENDASI: Smartfren Tetap Layani Pelanggan Saat Listrik Padam di Sejumlah Wilayah Sumatera

Dalam sambutannya, Camat Namorambe Febri Gurusinga mengatakan, budidaya lebah trigona merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Sebagai orang Namorambe asli, saya ingin ada icon Namorambe. Umpamanya, ada masyarakat yang ingin mencari madu trigona, orang-orang akan bilang, oh disana, di Namorambe ada budidayanya,” ujar Febri.

Febri juga mengatakan, selain menambah penghasilan masyarakat dari penjualan madu, pengembangan lebah tigona juga berpotensi dikemas menjadi sarana pengembangan pariwisata barbasis alam.

“Namorambe sangat memungkinkan menjadi kawasan ekowisata. Pengunjung yang datang dapat menikmati madu trigona langsung dari sarangnya. Pakai sedotan. Ini pasti menarik, karena pengunjung juga akan mendapatkan pengetahuan bagaimana cara budidayanya,” tambah Febri.

Lebih dari itu, Febri juga berharap, masyarakat di Kecamatan Namorambe membuka diri dalam pengembangan berbagai bidang usaha, tidak hanya terfokus pada hasil pertanian semata.

REKOMENDASI: Mahasiswi Prodi Manajemen Perhotelan Institut Bisnis IT&B Medan Magang ke Jepang

“Kita perlu perlu melakukan inovasi-inovasi. Tidak hanya bidang pertanian, tetapi juga bidang lain yang berpotensi menghasilkan cuan, mengingat persaingan yang semakin ketat dan kompetitif di masa mendatang. Artinya, Namorambe harus bisa menjadi pusat inovasi dan pencipta trend di Kabupaten Deli Serdang. Namorambe bisa menjadi trendsetter budidaya madu lebah trigona saya yakin itu,” harap Febri.

Dengan tajuk “Pelatihan Budidaya Madu lebah Trigona Sekecamatan Namorambe”, pelatihan berlangsung selama empat hari, sejak Senin 10 sampai kamis 13 Juni 2014 yang diikuti 114 peserta dari 36 Desa.

Hadir sebagai pembicara, peternak lebah trigona, Aam Hasanudin S.Hut asal Kecamatan Siantar Sitalasari.

Dalam kesempatan itu, Aam menyebutkan, madu trigona merupakan jenis madu yang diproduksi oleh lebah trigona, salah satu spesies lebah yang banyak ditemukan di wilayah tropis. Madu trigona dikenal dengan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, termasuk enzim, vitamin dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Oleh karena itu, hal wajar jika madu trigona memiliki nilai ekonomis tingga, antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu perliternya.

REKOMENDASI: Pupuk Organik Efektif Jadi Solusi Ditengah Kelangkaan Pupuk Pabrikan

Selain mudah dalam proses budidaya, madu trigona bukan tergolong lebah yang berbahaya bagi masyarakat sekitar, karena tidak menyengat seperti lebah hutan pada umumnya.

Hanya saja, perlu memahaman dan pengetahuan agar bududaya bisa berhasil, terutama bagaimana cara merawat koloni dan melakukan pengembangbiakan agar koloni bertambah setiap saat,” terang Aam.

Aam yang belajar pengembangkan bididaya madu trigona secara otodidak ini juga menjelaskan, aktivitas budidaya lebah trigona tidak memerlukan waktu secara berlebihan, karena dapat dilakukan disela-sela rutinitas utama sebagai petani.

“Asal ada lokasi yang sesuai, budidaya lebah ini dapat dilakukan disela-sela waktu luang. Jadi, pekerjaan utama sebagai petani, dapat berjalan beriringan,” tambah Aam.

Ia sendiri, telah menggeluti budidaya lebah trigona sejak Sekolah Dasar (SD) dan kini mampu menghasilkan berbagai varian lebah trigona, baik dari cita-rasa, aroma maupun manfaatnya bagi kesehatan.

REKOMENDASI: Institut Bisnis IT&B Raih Predikat 1st Runner Up pada NUDC Tingkat Nasional

“Saya sudah kemas sendiri dan jual sendiri. Pelanggan tidak hanya dalam kota, luar kota, bahkan juga ada pelanggan dari luar negeri. Saya sendiri belum mempu memenuhi kebutuhan pasar. Kalau warga Namorambe bisa mengembangkan lebah trigona, jualnya ke saya akan saya tampung, karena permintaan pasar masih terbuka luas,” tutup Aam. ***


google translate


Trigona Bee Cultivation Has the Potential to Improve the Economy of the Namorambe Community | OBROLANBISNIS.com — The people of Namorambe District, Deli Serdang Regency, North Sumatra, received training in cultivating Trigona bees at the Pancur Gading Hotel and Resort, Simeme Village, Namorambe District, Tuesday, June 11 2024.

With this training, it is hoped that Namorambe District will become a development center and producer of trigona honey in Deli Sedang.

In his speech, Head of Namorambe District, Febri Gurusinga, said that cultivating trigona bees is one of the efforts to improve people’s standard of living.

“As a native Namorambe person, I want there to be a Namorambe icon. For example, there are people who want to look for trigona honey, people will say, oh there, in Namorambe there is cultivation,” said Febri.

Febri also said that apart from increasing people’s income from selling honey, the development of tigona bees also has the potential to become a means of developing nature-based tourism.

“Namorambe is very likely to become an ecotourism area. Visitors who come can enjoy trigona honey straight from the hive. Use a straw. “This is definitely interesting, because visitors will also get knowledge about how to cultivate it,” added Febri.

More than that, Febri also hopes that the people in Namorambe District will open themselves up to developing various business fields, not just focusing on agricultural products.

“We need to make innovations. Not only the agricultural sector, but also other fields that have the potential to generate profits, considering that competition will become increasingly fierce and competitive in the future. This means that Namorambe must be able to become a center of innovation and trend creator in Deli Serdang Regency. “Namorambe can become a trendsetter in cultivating trigona honey bees, I’m sure of that,” hoped Febri.

With the title “Training on Cultivation of Trigona Honey Bees in Namorambe District”, the training lasted for four days, from Monday 10 to Thursday 13 June 2014, attended by 114 participants from 36 villages.

Present as a speaker, Trigona beekeeper, Aam Hasanudin S. Hut from Siantar Sitalasari District.

On that occasion, Aam said that trigona honey is a type of honey produced by trigona bees, a species of bee that is often found in tropical regions. Trigona honey is known for its high nutritional content, including enzymes, vitamins and antioxidants which are beneficial for health.

Therefore, it is natural that trigona honey has a high economic value, between IDR 250 thousand to IDR 400 thousand per liter.

Apart from being easy to cultivate, trigona honey is not classified as a dangerous bee for the local community, because it does not sting like forest bees in general.

“It’s just that you need understanding and knowledge so that cultivation can be successful, especially how to care for the colony and carry out breeding so that the colony grows all the time,” explained Aam.

Aam, who learned to develop trigona honey cultivation self-taught, also explained that the activity of cultivating trigona bees does not require excessive time, because it can be done in between the main routine as a farmer.

“As long as there is a suitable location, bee cultivation can be done in your free time. “So, the main job as a farmer can go hand in hand,” added Aam.

He himself has been involved in cultivating trigona bees since elementary school (SD) and is now able to produce various variants of trigona bees, both in terms of taste, aroma and health benefits.

“I packed it myself and sold it myself. Customers are not only in the city, outside the city, there are even customers from abroad. I myself have not been able to meet market needs. “If Namorambe residents can develop trigona bees, I will sell them to me, because market demand is still wide open,” concluded Aam. ***

[rel/OB2]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *