Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi bersama dua anggota DPD RI Parlindungan Purba dan Dedi Iskandar Batubara melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke agen dan pangkalan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di Medan, (17/12/2014).
Tinjauan tersebut menyahuti keluharan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji dipasaran yang terungkap dalam rapat paripurna pandangan fraksi DPRD Sumut, Senin (16/12/2014) kemarin.
Turut dalam sidak perwakilan PT Pertamina Marketing Operation Region I, perwakilan Hiswana Migas dan pihak Kecamatan Medan Area.
Sidak pertama, rombongan Wagub Tengku Erry dan anggota DPD RI Perwalilan Wilayah Sumut mendatangi agen gas elpiji PT. Mandiri Utama Bersama, milik Adi Pasito di Jl. Amaliun, Gg Umanat, No 1 Medan Area. Dari hasil tinjauan, stok dan ketersediaan gas elpiji 3 kilogram terpantau cukup.
Kemudian rombongan melakukan penijauan ke pangkalan gas elpiji 3 kilogram milik Doni Syahputra, tidak jauh dari lokasi agen gas elpiji milik Adi Pasito. Rombongan juga menemukan stock elpiji dalam kondisi tersedia.
Meski demikian, Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi meminta PT Pertamina Marketing Operation Region I memperketat pengawasan dalam pendistribusian gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.
Pengawasan ketat dan penindakan diharapkan dapat membatasi spekulan nakal hingga menyebabkan kelangkaan gas elpiji yang berdampak pada kenaikan harga dipasaran.
“Dalam pandangan fraksi DPRD Sumut kemarin, anggota dewan menyatakan gas elpiji langka dipasaran. Tidak itu saja, harga juga melambung tinggi. Bahkan di beberapa daerah mencapai Rp 30 ribu pertabung ditingkat pengecer. Kondisi ini jangan sampai terus berlarut agar masyarakat tidak terbebani,” ujar Erry.
Erry juga meminta PT Pertamina Marketing Operation Region I menempel papan pengumuman Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat agen dan pangkalan. Papan tersebut sekaligus memberi informasi kepada masyarakat harga sebenarnya gas elpiji 3 kilogram yang disubsidi pemerintah.
“Bagi yang menjual diatas harga yang telah ditetapkan, berikan sanksi. Begitu juga bagi spekulan yang melakukan penimbunan yang berdampak pada kelangkaan gas dipasaran,” harap Erry. (OB1)