PRESIDEN Joko Widodo mengatakan, Indonesia siap menghadapi pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Termasuk seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri.
“Kalau dilihat, dihitung dari semua hal yang semua negara juga menghitungnya, kita 94,1 persen. Artinya, memang mau tidak mau harus siap,” kata Presiden kepada wartawan di hajatan KTT ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, (22/11/2015).
Presiden mengatakan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton dalam aturan MEA yang berlaku untuk seluruh anggota ASEAN.
“Tugas negara untuk membumikan (MEA), sehingga tidak hanya dirasakan segelintir orang saja. Sehingga semua orang bisa merasakan manfaat dengan adanya MEA,” kata Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI berpesan, pandai lah memanfaatkan sesuatu, jangan menunggu saja. “Semuanya harus direbut, harus diperbaiki regulasi kita, daya saing, sisi yang kurang, diperbaiki (harus),” pesannya.
Pemerintah, kata Jokowi, juga sudah mengidentifikasi produk-produk barang tertentu yang dapat bersaing dalam kerangka kerja sama regional tersebut (MEA).
“Tapi harus melihat produk-produk barang tertentu yang bisa kita identifikasi, itu yang kita kembangkan, saya sudah tugaskan ke menteri untuk mengidentifikasi barang yang kompetitif. Itu yang kita dorong,” kata Jokowi. (inl/OB2)